Sering Dianggap Negatif, Anak Berbohong Bantu Kecerdasan?
Mungkin para orang tua sering menemukan anak-anak yang telah berani melakukan kebohongan atau bisa dikatakan tidak jujur di beberapa hal padahal mereka masih kecil.
Tahukah orang tua bahwa anak berbohong tidak selamanya negatif?
Yup, kebohongan yang terjadi pada anak-anak ternyata tidak selalu berdampak buruk seperti yang orang tua kira lho. Banyak orang tua mengkhawatirkan hal tersebut sehingga lebih mencari aman dengan menyuruh anak-anaknya untuk tidak boleh berbohong.
Psikolog telah melakukan penelitian bahwa kebohongan yang terjadi pada anak merupakan suatu bentuk kemajuan perkembangan pada diri mereka.
Mereka yang melakukan kebohongan sedang melakukan pengasahan skill kecerdasan pada otak mereka, itu pertanda bahwa otak mereka bekerja secara baik.
Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Developmental Science, anak-anak yang memahami bahwa keyakinan dapat bersifat subyektif cenderung berbohong daripada anak-anak yang memiliki pendekatan yang lebih objektif terhadap kenyataan.
Untuk penelitian tersebut, tim peneliti mengumpulkan sekelompok anak prasekolah sekali sehari selama 10 hari berturut-turut.
Setiap sesi melibatkan permainan di mana anak-anak prasekolah dapat memenangkan hadiah dengan menipu orang dewasa tentang lokasi hadiah yang mereka sembunyikan di sekitar ruangan.
Beberapa anak dengan cepat mengetahui, secara konsisten menipu orang dewasa untuk memenangkan permainan dan mendapatkan hadiah sebanyak yang mereka bisa.
Adapun mereka yang tidak mengerti strateginya? Mereka tidak pernah menemukan cara untuk berbohong dan kalah dalam permainan setiap sesi.
Para peneliti percaya bahwa anak-anak yang berhasil dalam permainan memiliki perasaan yang lebih intuitif tentang bagaimana orang lain berpikir dan memandang dunia, serta bagaimana keyakinan tersebut dapat diubah oleh informasi baru. Itu dapat mengarah pada keterampilan hidup yang penting di kemudian hari, menurut peneliti NYU Marjorie Rhodes.
“Memahami bagaimana orang lain sampai pada keyakinan mereka memungkinkan anak-anak untuk berkomunikasi lebih efektif, untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan teman sebayanya, dan untuk terlibat dalam permainan pura-pura yang lebih rumit dan kolaboratif,” tulis Rhodes untuk NPR . Plus, anak-anak dengan keterampilan ini dapat tumbuh menjadi guru dan komunikator yang efektif, katanya.
Untuk saat ini, studi dibidang ini tetap kecil dan observasional. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan bagaimana dan mengapa kaitan antara kebohongan dan kecerdasan bisa hilang. Plus, terlepas dari sisi baiknya, kebanyakan orang tua ingin dapat membedakan fakta dari fiksi. Petunjuk-petunjuk ini hampir pasti akan mengungkapkan seorang pembohong—bahkan jika itu adalah anak Anda sendiri.
Comment