Menggali Potensi Anak di SMP Al Siddiq International Bekasi
  • info@alsiddiqintl.com
  • 0819 4611 8111
News Photo

Menggali Potensi Anak di SMP Al Siddiq International Bekasi

PENGANTAR

Setiap anak terlahir dalam keadaan suci (fitrah) orang tuanya-lah yang menentukan Akan seperti apa anak tersebut kelak. Pun setiap anak hidup dalam dunianya, kita (orang tua) mestinya bisa menyelami dunia anak yang penuh dengan dinamika dan fantasi. Masa depan yang didalamnya anak – anak kita hidup, akan memiliki berbagai macam ciri persaingan yang ketat, pergaulan global disertai perubahan – perubahan cepat diberbagai bidang kehidupan dengan segala permasalahannya tentunya harus diikuti dengan kesiapan pemahaman keagamaan yang memadai dan benar.

Juga sebuah kondisi yang berbeda, ketika kita melihat pendidikan nasional yang kurang mengarahkan siswa untuk lebih berfikir kreatif yang bersifat solutif, cenderung kepada pemberiaan materi yang sifatnya hafalan semata dengan komunikasi pengajaran satu arah yang membosankan. Padahal potensi anak – anak kita luar biasa besarnya.

Inilah akibat dari kesalahfahaman sebagian orang terhadap makna pendidikan seharusnya guru berperan sebagai pendidik bukan pengajar. Sehingga guru menurut seorang inovator pendidikan dari Brazil Paulo Freire“pengajaran lebih dekat kepada metode banking, yang didalamnya guru mendepositokan kecakapan yang perlu diketahui oleh seorang pelajar”, dengan kata lain guru adalah manusia super yang harus ‘digugu’ dan ‘ditiru’. Target materi tercapai berarti berakhir pula semua kewajiban guru, perkara murid mengerti atau tidak itu urusan belakang.

Siswa dianggap objek yang pasif, padahal arti pendidikan secara lebih luas adalah bagaimana seorang pendidik mengetahui cara belajar anak (learning how to learn) cara berfikir anak (learning how to think) cara anak berkreasi (how to be crative), cara anak bersoasialisai, cara anak memunculkan sikap emosionalnya, empatinya sehingga tiga potensi dasar pendidikan (kogitif-akademik, afektif-spiritual, psikomotorik-jasmani) anak ter-eksplorasi dengan proporsional.

Pendidikan nyata adalah pendidikan yang melahirkan individu yang mencintai ilmu, terampil mengembangkannya, kreatif, inovatiff, komunikatif, memiliki kepekaan sosial, berakhlaq mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Kalau kita lihat kebelakang hikmah dalam Islam pun mengajarkan bahwa pendidikan adalah sejak dari buaian hingga liang lahat dengan kata lain belajar adalah seumur hidup dan melibatkan semua anggota masyarakat; muda – tua, pelajar – guru, anak – orang tua dan seterusnya.

Setelah melihat sekilas mengenai kondisi yang kami sebutkan diatas Sekolah ini akan memprioritaskan kepada proses terwujudnya tujuan – tujuan ideal tersebut. Dan Sekolah ini akan menghindari pemberian materi semata yang cenderung kearah mubazir . Sekolah ini akan memberikan setiap kebutuhan anak sesuai dengan usianya serta mempersiapkan anak untuk memasuki era persaingan global dengan makin canggihnya informasi secara lebih percaya diri.

Maka mengacu kepada hal itu, sebuah proses belajar yang baik mestilah mencakup unsur – unsur yang memberi ruang sebesar – besarnya bagi penanaman sifat – sifat dan sikap – sikap yang diharapkan.

  1. Mendorong siswa untuk menemukan sendiri pengetahuan yang perlu diketahuinya dengan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada proses (active learning).  Siswa akan mengingat dengan baik dengan proses pembelajaran yang alami.
  2. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan proses belajar yang tersedia diantaranya tersedianya sarana belajar siswa baik sarana visual, audio serta kinestetik.
  3. Memberikan kesempatan kepada siswa waktu yang cukup untuk praktek sebagai penguatan dari teori yang mereka dapatkan.
  4. Menjadikan lingkungan hidup sebagai bagian dari sarana pendukung kegiatan belajar mengajar dengan maksimal. Serta siswa mampu berpartisipasi dengan menghasilkan prestasi dalam kegiatan dalam dan luar Sekolah.
  5. Menghilangkan kesan pembelajaran yang selama ini (teacher oriented) berorientasi kepada guru menjadi berorientasi kepada siswa (student oriented). Sehingga guru berfungsi sebagai fasilitator dengan meng-eksplorasi setiap potensi yang ada di siswa.
  6. Membangun iklim belajar mengajar yang dinamis dengan adanya hubungan timbal balik atara siswa dengan guru yang akhirnya setiap insan pendidikan menjadi menikmati dari proses yang dijalankan.
  7. Mengolah kurikulum nasional dengan dipadukan dengan muatan – muatan yang membantu proses belajar yang lebih efektif dan efisien.
  8. Memadukan tiga elemen dasar pendidikan yakni aspek kognitif, aspek afektif serta aspek psikomotorik dengan mengembangkan penilaian melalui sistem forto folio selain penilaian yang selama ini telah dilakukan.


INTISARI

SEBUAH SEKOLAH BERWAWASAN GLOBAL

Keberadaan Sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan akan pengembangan potensi yang dimiliki oleh setiap anak merupakan dambaan bagi orang tuanya. Yang terjadi dilingkungan pendidikan Indonesia adalah berkurangnya kreativitas anak sebagai akibat dari sistem pengajaran yang searah, anak cenderung mampu dari segi akademis namun kurang matang dan kurang kreatif secara sosial dan emosional.

Apabila penekanan pendidikan hanya melulu berkiblat pada aspek akademis saja, anak akan kesulitan menghadapi berbagai tantangan di era keterbukaan yang tak berbatas atau globlalisasi. Sebuah Sekolah berwawasan global adalah Sekolah yang memadukan potensi lokal nasional dengan tidak bimbang dan gamang dalam menerima nilai – nilai global yang tak mungkin dihindari.

Perlu kami sampaikan disini bahwa pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional sejak beberapa tahun kebelakang mulai mencanangkan untuk meniadakan Sekolah Luar Biasa (SLB).Sehingga anak – anak yang mempunyai kebutuhan khusus (special needs) bisa bergabung dengan anak – anak kebanyakan seusia mereka.Padahal orang tua yang memiliki anak kebutuhan khusus memiiki harapan untuk bisa menyekolahkan anaknya di Sekolah – Sekolah yang tersedia.

Sebagai sebuah idealisme Sekolah kami mencoba memenuhi harapan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas dengan menerapkan metode pembelajaran siswa aktif (Student Active Learning). Adalah metode yang berorientasi kepada siswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitator.

Siswa dapat belajar dari pengalaman, observasi, kreatifitas, eksperimen serta berdiskusi.Siswa tidak ‘dipaksa’ untuk menghafal sebuah konsep melainkan siswa di motivasi untuk menemukan dan mempraktekkan konsep tersebut. Pun kami membentuk ruang kelas yang nyaman dan mendukung siswa untuk melakukan kegiatannya dikelas.

Mengingat guru sebagai fasilitator, Sekolah kami memperhatikan kualitas guru – guru yang akan diterjunkan nantinya dengan standar yang kami tentukan diantaranya; mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar, berakhlaq mulia, berwawasan luas senang belajar dan mengajar pada akhirnya mampu menciptakan metode active learning dengan tepat.

Muatan kurikulum yang akan kami tawarkan adalah kurikulum terpadu dalam setiap aspek pembelajaran, masing – masing mata pelajaran dilaksanakan secara integral sehingga pelajaran tidak berjalan secara terpisah melainkan saling melengkapi. Dengan kemasan menarik (salah satunya) dengan alat bantu permainan sehingga siswa tidak jenuh dan bosan dengan materi yang diberikan. Sejak kelas awal siswa akan mendapatkan materi; AL-Quran, Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, Quran Hadits,Bahasa Inggris, Bahasa Arab,PPKn,Ilmu Pengetahuan Sosial,Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia,Matematika,Kertakes, Bahasa Jawa, Teknologi, Olah raga.

KURIKULUM

Kurikulum adalah urat nadi sebuah Sekolah, kurikulum yang akan digunakan adalah kurikulum nasional, ditambah muatan – muatan penting untuk setiap pelajaran.

Kurikulum yang kami tawarkan adalah keterpaduan antara kurikulum nasional dengan penambahan wawasan kurikulum pengembangan, tentunya dengan menggunakan metode pengajaran active learning.Sehingga potensi peserta didik kami rancang untuk selalu memiliki rasa ingin tahu yang besar dan setiap pelajaran tidak bersifat menghafal dan mencatat, kami meyebutnya sebagai pemberdayaan peserta didik yang beriorientasi pada kompetensi anak. Kami menghindari seperti apa yang di ungkapkan oleh seorang pakar pendidikan “Konsep kurikulum tradisional lebih memandang kurikulum sebagai perlombaan untuk menguasai mata pelajaran (Zais,1976).

Keterpaduan kurikulum bagi Sekolah kami merupakan hal yang penting sehingga siswa belajar dengan tuntas ditopang oleh pemilihan topik – topik pembelejaran yang menimbulkan minat dan potensi siswa secara optimal.

Dengan kurikulum yang kami tawarkan siswa diharapkan dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri sehingga tumbuh rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya, ditambah pengayaan setiap mata pelajaran, maka terdapat perubahan terhadap jumlah jam pelajaran setiap minggunya.Maka otomatis akan lebih lama dibandingkan dengan Sekolah lain pada umunya. Sekolah mulai belajar sejak hari Senin – Jumat, Sabtu kami manfaatkan sebagai kegiatan ekstrakulikuler serta pengayaan bagi tenaga pengajar.

Waktu belajar adalah sebagai berikut :

SMP Kelas 7 - 9 :    07.30 – 15.00


Yusuf Yudhana, S.Pd

Kepala SMP Al Siddiq International School

Comment

Hafal Al-Qur'an, mahir berbahasa Inggris dan Arab ? In Sya Allah, Anak Anda bisa kuliah di mana pun yg dia mau.

whatsapp